Hidupmu diatur dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bahkan dalam tidurmu pun kau harus mengikuti sederet disiplin itu.
"Bahkan, jika kalian mengigau. Igauan kalian tidak boleh menggunakan Bahasa Indonesia. Harus Arab dan Inggris." begitulah suatu hari ustad kami pernah berpesan.
Maka, kegembiraan tak terperih adalah ketika kami berhasil bermimpi dengan menggunakan kedua bahasa wajib itu. Dan itu adalah prestasi terbesar. Aneh, bukan?
Aku menggegas langkah. Jaros masuk sudah terdengar empat kali dentuman. Tidak boleh terlambat, terlambat adalah dosa yang tak terampuni. Ustad Syafe'i tak akan sungkan menghukummu berdiri selama tiga jam di tengah lapangan basket.
Aku sampai di kelas dengan wajah kuyu. Hari ini tak semangat, apalagi sarapan pagi hari ini hanya sambal tahu dan kerupuk. Ouh, lengkap sudah kegelisahan.
(In memorian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar